Cara Efektif Atasi Mata Minus pada Anak
Cara Efektif Atasi Mata Minus pada Anak
Terapi Orthokeratology atau yang dikenal dengan metode Ortho K diklaim efisien untuk mengoreksi penglihatan mata minus anak, demikianlah Optometry Doctor di VIO Optical Clinic, Andri Agus Syah, OD FPCO. FAAO. Ortho K adalah metode membentuk kembali kornea mata pasien yang tidak beraturan kembali bulat normal supaya penglihatan pasien menjadi jernih kembali.
"Ortho K ini mampu menjadi solusi untuk menekan pertumbuhan myopia pada anak gara-gara ortho K mempunyai dua manfaat mencegah laju minus dan mampu menurunkannya," kata Andri dalam keterangannya pada Senin (15/8/2022).
Terapi ini bersifat alami bukan lewat proses pembedahan supaya cukup diminati. American Academy of Ophthalmology melansir bahwa Ortho K adalah prosedur non-bedah yang disebut dengan Corneal Refractive Therapy (CRT).
Caranya dengan memanfaatkan lensa kontak Rigid Gas Permeable (RGP) yang dipakai tepat tidur sedikitnya 8 jam di malam hari. Pada tepat tidur, lensa kontak tersebut bakal membentuk kembali kornea mata pasien secara alami supaya pada tepat bangun dan beraktivitas pasien mampu punyai penglihatan yang jernih Pusat Terapi Mata .
Meskipun terbilang baru di Indonesia, tapi metode ini sudah berkembang dari sejak th. 1940 oleh Dokter Optometri, George Jessen (1916-1987) dan sudah mendapat FDA (Food plus Drug Administrations) Approval supaya pemakaian Terapi Ortho K ini dijamin keamanannya.
VIO Optical Clinic sudah memperlihatkan hal ini, sudah tersedia ribuan pasien yang memanfaatkan Terapi Ortho K. "Terapi Ortho K ini punyai tingkat keberhasilan yang tinggi dan terbukti mampu menolong para orang tua yang mengidamkan anaknya mampu terlepas kacamata tanpa mesti operasi. Biayanya terhitung amat terjangkau. Bahkan sudah banyak calon siswa Akmil, Akpol, Pilot, dan lain-lain yang lulus tes kebugaran matanya dengan metode Terapi Ortho K ini," kata dokter Spesialis Mata, dr. Weni Puspitasari, Sp. M di VIO Optical Clinic terapi ortho k .
Data dari National Library of Medicine pada th. 2021 memperlihatkan bahwa pandemi Covid-19 mempengaruhi kesibukan anak-anak yang berpengaruh pada kebugaran matanya. Kegiatan screen time selama masa #DirumahAja meningkat dan menyebabkan anak-anak enteng mengalami persoalan mata minus.
Prevalensi myopia atau mata minus meningkat 1,5 hingga tiga kali lipat pada th. 2020 dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya, peningkatan ini banyak berlangsung pada anak-anak usia sekolah, 6 hingga 8 tahun.
Kondisi ini terhitung menjadikan Indonesia sebagai tidak benar satu negara di Asia yang mengalami peningkatan myopia atau mata minus secara signifikan.
Komentar
Posting Komentar